MONITORING PELAKSANAAN BANTEN CEGAH STUNTING (BAGAS)
Pada Hari Kamis (21/7) diadakan acara MONITORING PELAKSANAAN BANTEN CEGAH STUNTING (BAGAS). Dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Banten, Dr. Yeremia Mendrofa, ST, MM, MBA dan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Hj. Indri Bevy sebagai Narasumber. Peserta pada acara ini berjumah 50 orang yang diantaranya Camat Cipondoh, Kepala Puskesams Cipondoh, Lurah Kenanga, Lurah Cipondoh, Lurah Cipondoh Makmur, Kader Posyandu, dan seluruh anggota Forum Rt/Rw.
Pada kesempatan ini, Dr. Yeremia Mendrofa, ST, MM, MBA dan dr. Hj. Indri Bevy sama membahas tentang berbagai cara penanganan stunting. Dari penjabaran 2 Narasumber ini ada beberapa poin yang didapat tentang tata cara penanganan stunting. Diantaranya adalah :
1. Penuhi kebutuhan nutrisi
Ini merupakan salah satu hal yang penting dilakukan guna mencegah stunting pada anak. Agar proses tumbuh kembang anak bisa berjalan dengan optimal, ia perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di 1000 hari pertama kehidupannya, yakni sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun.
Selama hamil, pastikan Bumil mengonsumsi cukup makronutrien, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, Bumil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral, yakni zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.
Untuk mencukupi asupan nutrisi di atas guna mencegah stunting pada anak, Bumil perlu mengonsumsi beragam jenis makanan sehat bergizi seimbang, seperti ikan, telur, daging, seafood, kacang, biji-bijian, susu, keju, yoghurt, serta aneka buah dan sayuran.
2. Lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin
Rutin melakukan pemeriksaan kandungan adalah hal yang tidak kalah penting dalam mencegah stunting pada anak. Pemeriksaan rutin selama kehamilan diperlukan untuk memantau tumbuh kembang janin, dan mendeteksi apabila terdapat masalah pada janin atau kesehatan Bumil.
Dengan demikian, dokter bisa melakukan penanganan lebih awal, agar anak tidak mengalami stunting dan menjaga kondisi kesehatan Bumil tetap baik.
3. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga penting untuk Bumil jalani guna mencegah terjadinya infeksi selama kehamilan.
Penting untuk diingat bahwa infeksi bakteri, virus, atau parasit tertentu yang Bumil alami bisa meningkarkan risiko janin mengalami stunting atau bahkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti cacat bawaan lahir.
Oleh karena itu, ingatlah untuk mencuci tangan dengan air dan sabun secara teratur, terutama saat sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah berpergian, dan setelah dari kamar mandi.
Selain itu, bila Bumil memiliki binatang peliharaan di rumah, terutama kucing, pastikan bahwa tempat kotorannya benar-benar terjaga kebersihannya. Saat membersihkan kotoran binatang peliharaan, selalu gunakan sarung tangan dan cuci tangan setelahnya.
4. Hindari paparan asap rokok
Untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat, Bumil juga harus berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok. Pasalnya, paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko anak terlahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah, hingga mengalami stunting.
Jika ada anggota keluarga yang merokok di rumah, Bumil sebaiknya meminta mereka untuk tidak merokok di dalam rumah. Sementara itu, saat berada di luar rumah, guna menghindari paparan polusi, debu, serta kuman dan virus di udara, Bumil bisa mengenakan masker.
5. Berolahraga secara rutin
Berolahraga secara rutin saat hamil dapat mendukung kehamilan yang sehat sekaligus meningkatkan stamina dan kebugaran Bumil. Olahraga saat hamil juga baik untuk mendukung pertumbuhan janin dan mengurangi risikonya untuk mengalami stunting.
Demikian beberapa poin penting yang harus dilakukan mengenai pencegahan stunting. Semoga dengan adanya acara ini, seluruh peserta rapat dapat menyebarkan informasi ini ke masyarakat demi tercapainya Program Percepatan Penanganan Stunting ini.